Rabu, 14 November 2012

Pantun



Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana


Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci


Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya

pantun nasehat :

Jika pergi ke padang datar
Jangan lupa pulang berlabuh
Jika kita kepingin pintar
Belajarlah sungguh-sungguh

Jika ingin mendulang cadas
Jangan lupa palu baja
Jika murid tumbuh cerdas
Guru pun ikut bahagia

Jika kamu pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas

Jika kita makan petai
jangan lupa makan kerupuk
Jika kita ingin pandai
Ranjin-rajin baca buku

Kehutan mencari rusa
Hendaklah membawa tali
Wahai anak-anak bangsa
Cepat bangun lekas mandi

Andai ini hari rugi
Tentu mujur esok lusa
Jangan lupa gosok gigi
Sebab kamu anak bangsa

Hendaklah melempar jangkar
Kalau ada perahu singgah
Kalau anak bangsa pintar
Negeri ini akan bangga

Masak angsa dikuali
Bukan saja di perigi
Hendaklah kamu mengabdi
Di pangkuan ibu pertiwi

Pergilah ke tepi kali
Jangan lupa bawa guci
Bangkitlah anak pertiwi
Bangunlah negerimu ini

Jika kita pegang kuas
Melukislah pada kertas
Jika anak bangsa cerdas
Bangsa pun berkualitas

Jika hendak kamu melamar
Jangan banyak tulis dihapus
Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu pasti lulus
Dua Mei hari pendidikan
Hari lahir Ki Hajar Dewantara
Jika orang tidak berpendidikan
Seumur hidup bakal sengsara

Hayam Wuruk raja termahsyur
Gajah Mada pemersatu Bangsa
Cinta ilmu sepanjang umur
Cinta bangsa sepanjang masa

Ucapkan kata dengan suara
Kata jelas suara pun jernih
Jika bicara lihatlah suasana
Gunakan kata secara terpilih

Setiap berkata gunakan otak
Otak berfikir demi pengetahuan
Sama-sama bibir bergerak
Pilihlah kata yang menyenagkan

Orang bijak cinta bahasa
Bahasa luas Bahasa masyarakat
Bahasa itu menunjukan Bangsa
Bangsa terhotmat punya martabat

Dua musim dalam setahun
Musim banjir air melimpah
Uang kertas bukanlah daun
Jangan dihambur seperti sampah


Musim kemarau kering kerontang
Musim penghujan segera datang
Bertani janganlah banyak hutang
Lintah darat selalu menghadang

Pergi tamsya kekota Bogor
Jangan lupa ke Kebun Raya
Meski engkau sudah tersohor
Janganlah lupa ayah ibunda


 




Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati


Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama


Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah


Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.



Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan


Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat



Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan


Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju


Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.




Tiap nafas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat


Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan


Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding



Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah


 


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar